Eksegese Kidung Agung 8:8-10
Ayat 8
Hl'_ !yaeä ~yId:ßv'w> hN"ëj;q. ‘Wnl'’
tAxïa' 8
`HB'(-rB;dUY>v, ~AYàB;
Wnteêxoa]l; ‘hf,[]N:-hm;(
8 Kami mempunyai
seorang adik perempuan, yang belum mempunyai buah dada. Apakah yang akan kami
perbuat dengan adik perempuan kami pada hari ia dipinang?
MT ‘Wnl'’
tAxïa' (n.f.s –prep.-1 c.p. sf.) “We have a…sister”[1].
Kata tAxa' adalah kata
benda feminine singular absolute “sister”,
kata ‘Wnl'’ terdiri dari kata depan l. particle
preposition “untuk, kepada”, dan kata Wn suffix
(akhiran kata ganti orang) 1st person common plural “kami, kita”.[2]
Kata Wnl'’ tAxïa' “kepada saudara perempuan
kami”[3]
MT hN"ëj;q (adj. f.s) “little”.[4]
Kata hN"ëj;q berasal dari akar kata !j'q' adalah kata adjective feminine singular absolute “muda”.[5]
Kata ~yId:ßv'w (conj.-n.m. du) “and breasts”.[6]
Kata ~yId:ßv'w terdiri dari kata depan w> particle conjunction “dan” dv; noun common
masculine dual absolute “wanita, perempuan”. Kata ~yId:ßv'w berarti “dan wanita” atau “dan perempuan”.[7]
MT ‘hf,[]N:-hm;( (interr. –Qal
inpf 1 c.p. akar kata hf[) “what shall we do”.[8]
Kata terdiri dari kata hm' adalah pronoun
interrogative (kata ganti berbentuk kata tanya) no gender no number “apa, mengapa, begaimana”,
kata N; merupakan kata ganti oramg pertama jamak “kami, kita”,[9]
dan kata hf[ kata kerja Qal imperfect
1st person common plural homonym 1(kata yang sama bunyinya) “membuat,
melakukan, lakukan”. Kata ‘hf,[]N:-hm “apa kami lakukan”.[10]
Ayat-ayat ini lain dari biasanya, tetapi cocok sekali dalam segenap sikap yang
tidak terlalu gampang meladeni cinta orang, dan yang menangkis
serangan-serangan akan kesuciab wanita. Itulah inti dari segenap kitab Kidung
Agung ini. Si gadis Sulam teringat sikap kakak-kakaknya waktu ia masih muda,
waktu ia adik mereka dan belum mempunyai buah dada . pada hari ia dipinang,
yaitu kalau ia mencapai usia untuk kawin.[11]
Ayat
9
tr:yjiä h'yl,Þ[' hn<ïb.nI ayhiê hm'äAx-~ai 9
`zr<a'( x:Wlï h'yl,Þ['
rWcïn" ayhiê tl,D<ä-~aiw> @s,K'_
9 Bila ia
tembok, akan kami dirikan atap perak di atasnya; bila ia pintu, akan kami palangi dia
dengan palang kayu aras.
MT ayh
hm'äAx-~ai (hypoth.part.-n.f.s.-pers.pr. 3 f.s) ”if she is
a wall”.[12] Kata
hm'äAx-~ai terdiri dari kata depan ~ai particle conjunction “jika”, dan kata hm'Ax kata benda feminine
singular absolute “dinding”. Kata ayhi pronoun
independent (kata ganti orang) 3rd person feminine singular “ia”. Kata ayh hm'äAx-~ai “jika ia
dinding”.[13]
MT hn<ïb.nI (Qal impf. 1 c.p. akar kata hn<ïb). MT h'yl,Þ[' (-prep.-3 f.s.sf) “we will build upon her”[14].
Kata hn<ïb.nI berasal dari akar kata hnb kata kerja
Qal imperfect dan kata ganti orang pertama jamak “membangun”, kata .nI merupakan kata ganti orang kedua tunggal “kami, kita”. Kata h'yl,Þ[' terdiri dari kata depan l[; particle
preposition “pada” dan suffix (kata ganti) 3rd person feminine singular homonym
2 “pada”. Kata h'yl,Þ[' hn<ïb.nI “kami membangun pada”.[15]
MT > ayhiê
tl,D<ä-~aiw (conj.-v.supra-n.f.s. –v.supra) ”but if she is a door”.[16]
Kata tl,D<ä-~aiw terdiri dari kata depan w> particle conjunction “dan”, dan kata ~ai particle
conjunction “jika”. Sedangkan kata tl,D, kata benda feminine singular
absolute “a door”. Kata ayh kata ganti orang kedua tunggal feminim “ia”. Kata ayhiê tl,D<ä-~aiw “dan jika ia pintu”[17]
Pada waktu itu ia mungkin seperti tembok
yang menolak rayuan cinta palsu,mungkin juga ia seperti pintu kalau ia memungkinkan seorang laki-laki menerobosi
pertahanan-pertahanannya. Dalam hal yang pertama, kakak-kakaknya akan penuh
penghargaan dan memuji dia ; atap perak
akan ditambahkan kepada tembok yang sudah didirikan sendiri. Dalam hal yang
kedua, kalau kelihatannya ia akan terlalu mudah menyerah, mereka sendiri akan
mempertahankan dia: akan kami palangi dia
dengan palang kayu aras.[18]
Ayat 10
ytiyyIïh' za'² tAl+D"g>MiK; yd:Þv'w> hm'êAx ynIåa]
10
p `~Al)v' taeîc.AmK.
wyn"ßy[eb.
10 Aku adalah
suatu tembok dan buah dadaku bagaikan menara. Dalam matanya ketika itu
aku bagaikan orang yang telah mendapat kebahagiaan.
MT hm'êAx
ynIåa] (pers.pr. 1 c.s.-n.f.s) “I was a wall”.[19]
Kata ynIa] merupakan kata pronoun independent 1st person
common singular “saya, aku”. Kata hm'Ax kata benda feminine singular
absolute “tembok kota”. Kata hm'êAx ynIåa “aku adalah tembok
kota”
MT tAl+D"g>MiK (prep.-del.art.-n.f.p)
“were like towers”.[20]
Kata tAl+D"g>MiK terdiri dari kata depan &. particle
preposition yang sama artinya dengan
kata depan h; particle article “itu”, dan kata
lD'g>mi kata benda masculine plural absolute “manera”. Kata tAl+D"g>MiK “menara itu” Menggambarkan
ia kalau sudah dewasa seperti dilukiskan dalam kitab ini, yaitu “buah dadaku
bagaikan menara”, maksudnya, ia telah matang benar-benar,
pertahanan-pertahanannya bagaikan tembokyang kokoh. Telah mendapat kebahagiaan,
maksudnya Salomo menyadari kegagalannya untuk mendapatkan si gadis dan
menghentikan segala serangan cintanya; mungkin juga artinya bahwa si gadis
hanya mencintai kekasihnya yang benar itu.[21]
[1] John
J. Owens, Analytical Key to the Old
testament Vol 4 (Michigan : Baker Book House, 1991)659
[2] T.G.R.
Boeker, Bahasa Ibrani jilid I (Batu :
Sekolah Tinggi Teologia “1-3”, 1992)98.
[3]
Yoshiaki Hattori, Langkah-Langkah Dalam
Eksegese PL (Batu : Institut Injil Indonesia, 1989)71
[4] John
J. Owens, Analytical Key to the Old
testament Vol 4 (Michigan : Baker Book House, 1991)659
[5]
Yoshiaki Hattori, Langkah-Langkah Dalam
Eksegese PL (Batu : Institut Injil Indonesia, 1989)71
[6] John
J. Owens, Analytical Key to the Old
testament Vol 4 (Michigan : Baker Book House, 1991)659
[7]
Benjamin Davidson, The Analytical Hebrew
Key to the Old Testament (Michigan : Zondervan Publishing House, 1993),747.
[8] John
J. Owens, Analytical Key to the Old
testament Vol 4 (Michigan : Baker Book House, 1991)659
[9] T.G.R.
Boeker, Bahasa Ibrani jilid I (Batu :
Sekolah Tinggi Teologia “1-3”, 1992)97.
[10] Ibid
[11] A.
Simanjuntak, dkk. Tafsiran Alkitab Masa
Kini, jilid 2 (Jakarta : Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 1985)363.
[12] John
J. Owens, Analytical Key to the Old
testament Vol 4 (Michigan : Baker Book House, 1991)659
[13]
Yoshiaki Hattori, Langkah-Langkah Dalam
Eksegese PL (Batu : Institut Injil Indonesia, 1989)71
[14] John
J. Owens, Analytical Key to the Old testament
Vol 4 (Michigan : Baker Book House, 1991)659
[15]
Benjamin Davidson, The Analytical Hebrew Key to the Old Testament (Michigan :
Zondervan Publishing House, 1993),747.
[16] John
J. Owens, Analytical Key to the Old
testament Vol 4 (Michigan : Baker Book House, 1991)659
[17]
Benjamin Davidson, The Analytical Hebrew Key to the Old Testament (Michigan :
Zondervan Publishing House, 1993),747.
[18] A.
Simanjuntak, dkk. Tafsiran Alkitab Masa
Kini, jilid 2 (Jakarta : Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 1985)363.
[19] John
J. Owens, Analytical Key to the Old
testament Vol 4 (Michigan : Baker Book House, 1991)660
[20] Ibid
[21] A.
Simanjuntak, dkk. Tafsiran Alkitab Masa
Kini, jilid 2 (Jakarta : Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 1985)364.
No comments:
Post a Comment