Tuesday, January 26, 2016

eksegesis Daniel 5: 8, 25, 26

eksegesisalkitabiah



BAB I
PENDAHULUAN[1]

Pada tahun 626 SM, Nabopolasar dinobatkan sebagai raja Babel ketika orang Babel menyatakn kemerdekaan mereka dari kerajaan Asyur yang sudah mulai berkurang kekuasaannya. Setelah bersekutu dengan orang Media dari timur, mereka mulai menguji kekuatan Asyur. Pada tahun 612 ibu kota Niniwe jatuh, dan dengan runruhnya pemerintah sesudah kejatuhan Karkemis pada tahun 605, Asyur yang deahulu perkasa sekarang tinggal kenangan bagi bangsa-bangsa timur dekat yang pernah diteror oleh merka selama hampir satu setengah abad.
Dengan wafatnya Nabopolasar, takhta diduduki oleh putranya yang merengkap jendral perang, yaitu Nabukadnezar, pada tahun 605. Pada waktu itu ia menguasai seluruh kawasan timur dekat kuno termaksud Yehuda, yang telah hilang dari Asyur ketika negara itu berkapitulasi. Ternyata putra-putra Yosia yang menduduki tidak dapat menerima pesan raja yang telah ditaklukan, dan selam dua dasawarsa mereka terlibat dalampersekongkolan melawan Babilonia. Hal ini tidak hanya menyababkan beberapa kali deportasi, tetapi akhirnya mengakibatkan kehancuran Yerusalem dan bait suci pada tahun 586 SM, yang dilakukan oleh tentara Nabukadnezar. Selama masa itu, Daniel melayani di istana raja Babel karena ia termaksud kelompok orang pertama yang dibawa ke Babel pada tahun 605. Pemerintah Nabukadnezar yang cukup lama dan makmur berakhhir pada tahun 562 SM, dan tidak lama Persia  mulai membangun kerajaan mereka dibawah pimpinan Koresy Agung. Selama dua dasawarsa berikutnya, namun ia gagal menunjukkan kepemimpinan yang baik. Dalam waktu satu tahun sesudah menguasai Babilonia, Koresh menentapkan kebijaksanaannya untuk memerintah secara atau berdasarkan kebaikan hati dengan mengizinkan banyak dari bangsa-bangsa dalam pembuangan untuk kembali ke tanah air mereka dan membangun kembali rumah-rumah dan tempat ibadah mereka. (Ezr 1:1-4). Sudah sepantasnyalah orang Yahudi memandang ini sebagai penggenapan nubuat dan penatapan kembali perjanjian Allah. Mereka menanti-nantikan pendirian suatu teokrasi yang meliputi seluruh dunia dengan Yerusalem sebagai pusatnya.   
















BAB II
GENDER, BENTUK, DAN SETTING.
           
Gender
Kitab Daniel merupakan kitab paling terkenal, namun juga Adalah kitab yang paling rumit di antara kitab-kitab Perjanjian lama. Kitab ini berisi mengenai seorang pemuda Israel yang diambil secara paksa dari tanah airnya agar di didik untuk tugas diplomatik di kota Babel yang besar. Dengan cepat ia naik pangkat dan menjadi salah seorang pejabat yang sangat dihormati dealam pemerintahan Babilonia. Reputasinya tetap bertahan bahkan, ketika ketika Babilonia runtuh  dan meskipun ia semakin tua, karirnya mencapai puncaknya pada waktu ia ditetapkan sebagai salah satu pejabat tinggi.[2] Kedaulatan Allah merupan inti kitab ini fdan dapat dilihat sedang bekerja, baik dalam arena rohani maupun politik. Ketika menceritakan berbagai peristiwa dalam kehidupan Daniel dan kawan-kawannya, yang ditekankan Adalah hidup beriman dalam dunia yang semakin bermusuhan. Kedaulatan Allah terlihat dalam kemampuan-Nya untuk memberkati dan melepaskan orang-orang yang setia kepada iman dan keyakinan mereka. Kedaulatan Allah dalam peristiwa-peristiwa politik dibicarakan denga lebih langsung dalam penglihatan-penglihatan di kitab ini. Tujuannya adalah mengenai pengharapan masyarakat yang sedang berada dalam pembuangan dan pada masa pasca pembuangan. Berdasarkan apa yang mereka baca dari kitab-kitab nabi awal, umat iSrael menantikan kerajaan Allah akan didirikan setelah mereka kembali dari tujuh puluh tahun pembuangan. Penglihatan-penglihatan Daniel memberitahukan mereka bahwa empat kerajaan akan muncul sebelum kerajaan Allah didirikan.[3] 

Bentuk                                         
Kitab Daniel adalah kitab Apokalips pertama yang luar biasa. Sekalipun Apocalypse hanyalah sebuah kata Yunani yang berarti “penyingkapan” atau “wahyu” dan karenanya cukup tepat menjadi nama untuk seluruh Alkitab, Khususnya bagian-bagian yang berkaitan dengan masa depan, biasanya para ahli teologi dan penafsir sekarang memakainya secara khusus untuk jenis literatur tertentu di mana Daniel adalah satu-satunya contoh PL dan Wahyu satu-satunya contoh PB. Adapun bagian-bagian Apokalips dalam kitab lainnya (contoh: Za. 1:7-6:8).[4]  

Outline/Setting[5]

I.                   Pengalaman-pengalamn Daniel
A.    Dilatih di Babilonia (1)
B.     Dua Patung (2-3)
1.      patung dalam mimpi Nabukadnezar (2)
2.      patung emas buatan Nabukadnezar (3)
C.     Dua raja didisiplinkan (4-5)
1.      Kesombongan Nabukadnezar dan hukumannya (4)
2.      Keangkuhan Belsyazar dan hukumannya (5)
D.    Dekrit Darius
II.                Penglihatan-penglihatan Daniel
A.    Dua penglihatan mengenai bintang yang melambangkan kerajaan (7-8)
1.      Empat bintang (7)
2.      Domba jantan dan kambing jantan (8)
B.     Dua nubuat dijelaskan (9-12)
1.      Tujuh puluh tahun Yeremia (9)
2.      Peristiwa-peristiwa yang mengarah pada kesudahan (10-12)















BAB III

Tekstual dan Terjemahan[6]
Daniel 5 :25-26


`[7]!ysi(r>p;W lqEïT. [8]anEßm. anEïm. ~yvi_r> yDIä ab'Þt'k. hn"ïd>W  25
25 Maka inilah tulisan yang tertulis itu: Mene, mene, tekel ufarsin.

            MT ab'Þt'k. hn"ïd>W    (conj.-demons.-n.m.s.-def.art) “and this is the writing”.[9]
 LXX kai. au[th h` grafh. “.Dalam bahasa Ibrani kata  hn"ïd>W  terdiri dari kata depan w> yang merupakan kata partikel penghubung artinya “dan”, dan kata  hn"D> yang merupakan kata sifat maskulin tunggal artinya “ini” (satu-satunya). LXX menggunakan kata kai. au[th memiliki artinya sama dengan bahasa Ibrani. Kata ab'Þt'k berasal dari akar kata bt'K. merupakan kata benda maskulin tunggal artinya “menulis” dan akhiran kata  a' particle article, merupakan kata yang menetapkan sedikit perubahan arti kata dari kata “menulis” menjadi “tulisan” yaitu dari kata kerja menajadi kata sifat. LXX menggunakan kata h` grafh.  artinya “menulis”. KJV mengunakan kata terjemahan “the writing” “menulis”, sedangkan NIV menggunakan kata “This is the inscription” artinya “ini adalah prasasti”. Berarti kata  ab'Þt'k. hn"ïd>W    memiliki arti “dan ini satu-satunya tulisan”. NIV “This is the inscription that was written” “ini adalah arti dari ukiran perkataan itu”. MT anEïm. (n.m.s. maneh, mina) “mene”.[10] Dalam menafsirkan “Mene-Mene Tekel Ufarsin”. Daniel menyebut kata mene satu kali saja dan tidak menggunakan kata Farsin tetapi Peres. Dalam zaman orang Israel saat itu ada kebiasaan bahwa dalam penjelasan suatu kata tidak selalu dengan kata-kata yang dijelaskan. Secara harafiah kata-kata bahasa Aram ini mungkin menunjuk kepada beratnya logam-logam yang bernilai tinggi, yang dipakai sebagai uang dan berarti “dihitung, satu mina, satu syekel”, kata mene berarti “dihitung”. Kata anEm. merupakan kata benda maskulin tunggal dan menyatakan suatu kebiasaan yang sering dilakukan. anEm. sebagai partisip pasif berarti “dihitung” jadi Allah telah menghitung masa pemerintahan Belsyazar dan telah mengakhirinya.[11] Kata ini diulang dua kali berarti bahwa keputusan Allah telah pasti dan tidak dapat dirubah lagi.[12] Belsyazar adalah putra sulung Nabonidus, pada zaman pemerintahannya, bukan Nabonidus yang berfungsi sebagai raja melainkan anaknya Belsyazar, namun walaupun  demikian nama Belsyazar tidak terdaftar dalam nama raja-raja pada kitab sejarah zaman itu. Karena Belsyazar-lah yang menjalankan fungsi raja karena itulah ia dianggap sebagai anak Nabukadnezar walaupun sebenarnya ia adalah cucunya (Dan 5: 2). Itu juga sebabnya  dalam Daniel 5: 7,16,29, dimana dikatakan bahwa orang yang memberitahukan makna tulisan itu kepada Belsyazar akan diberikan kekuasaan sebagai “orang ketiga” didalam kerajaannya.[13] Tetapi sebutan “anak” dan “ayah” itu bukan merupakan persoalan apabila kita mengingat hal-hal berikut: 1. Di dalam PL istilah “anak” dan “ayah” dipakai tidak hanya dalam arti sempit, yaitu menunjuk kepada hubungan darah daging, misalnya Elisa menyebut Elia “bapaku” (2 Raj 2:12), padahal tidak ada hunbungan keluarga antara mereka. Iistilah “anak-anak nabi” dalam bahasa Indonesia menyebutkan “rombongan nabi” (2 Raj 2:3,5).  2. Istilah-istilah ini juga dipakai untuk menyatakan hak seseorang memerintah sebagai raja, meskipun menurut kelahirannya ia bukan keturunan raja (2 Raj 10:36). Dr. Theophilus G. Pinces, pada pertengahan abad 19 menemukan batu tulis yang memuat nama Belsyazar dan Nabonidus yang menyebutkanBelsyazar sebagai anak raja juga batu lain yang memuat sumpah dalam nama Nabonidus dan Belsyazar.[14] Kata mene-mene tekel ufarsin adalah nama ukuran timbangan, yaitu : “mina, syikal, dan setengah”.[15]  Mene yang berati “dihitung” oleh Allah menunjukkan Allah menghitung penggunaan kesempatan yang diberikan oleh-Nya: apakah kesempatan itu terus disia-siakan atau di pergunakan dengan benar.[16]

MT ~yvi_r> yDIä (rel.-Peil pf. 3 m.s)”that was inscribed”. Kata ~yvi_r> yDIä terdiri dari kata yDIä merupakan kata pertikel relatif artinya “siapa, yang mana, itu, karena”. Sedangkan kata ~yvi_r   atau biasa juga disebut   ~vr merupakan kata kerja Peil yang mempertegas arti dasar kata kerja artinya “ditulis”. Berarti kata ~yvi_r> yDIä artinya “yang mana ditulis”. LXX menggunakan terjemahan h` evntetagme,nh  MT lqET (n.m.s)”tekel atau shekel”.[17].: lqeT atau yang biasa juga disebut lq,v,   Kata lqeT sebagai Partisip pasif berarti “ditimbang”. LXX  qekel yang berarti raja Belsyazar telah ditimbang oleh Allah dengan neraca-Nya yang benar dan didapati terlalu ringan. Kata “tekel” memiliki kesamaan dengan kata dari bahasa Ibrani yang berarti “ringan”. Dan dipakai sebagai lawan kata “berat,mulia” sehingga tekel dapat mempunyai arti kiasan “tidak mulia”. Berarti belsyazar tidak memiliki kemuliaan dalam dirinya, bahkan Allah menilainya justru sebaliknya, dengan demikian pertimbangan atau ujian terhadap Belsyazar membuktikan bahwa ia kurang baik dan harus ditolak.[18] Allah meskipun besar kuasa-Nya, tidak melakukan penghukuman terhadap manusia dengan semena-mena. Allah  menghitung dan kemudian menimbang, dan berdasarkan pertimbangan-Nya yang yang bikjaksana itulah Allah kemudian melakukan tindakan untuk segera menghukum atau menunda waktu lagi. Apa yang ditimbang? Amsal 16:2 “ segala jalan orang adalah bersih menurut pandangan nya sendiri, tetapi Tuhan-lah yang menimbang segala roh (KJV). Atau: “semua jalan orang tampaknya tak bersalah, tetapi motifasi-motifasi ditimbang oleh Tuhan (NIV).[19] Ayat ini menunjukkan bahwa meskipun Allah “menimbang” namun yang ditimbang-Nya bukanlah perbuatan baik atau jahat, melainkan roh atau motifasi seseorang. Meskipun seseorang pada pandangan manusia baik perbuatannya, tetapi bila ada dosa, maka segala perbuatan baiknya ,menjadi tidak berarti sama sekali bagi Allah.[20]

            MT !ysi(r>p;W (conj.-haphel pf. 3 m.s.-3 f.s. sf.)”and brought it to an end”.[21] Kata !ysi(r>p;W terdiri dari kata depan W dalam bahasa Ibraninya w> yang merupakan partikel penghubung, kata W dalam bahasa Aram artinya “dan” sama dengan dalam bahasa Ibrani w> artinya “dan”. “U” dalam bahasa Aram berarti “dan”.[22] , sedangkan kata !ysi(r>p adalah bentuk jamak dari kata   sreP.. Kata sreP merupakan kata benda maskulin jamak. LXX farej Daniel memberi makna untuk kata sreP adalah partisip pasif yang berarti “dipecah” atau “dibagi-bagikan”, berarti !ysi(r>p;W artinya “dan dipecahkan” atau “dan dibagi-bagikan”. Daniel mengatakan bahwa bagi raja Belsyazar kata ini berarti kerajaannya dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia (Dan 5:28). Pernyataan ini tidak berarti, bahwa kerajaan Babel dibagi dua, lalu sebagian diberikan kepada orang Media dan sebagian kepada orang Persia. Pada waktu itu kedua kerajaan tersebut sudah tergabung dibawah pimpinan Koresy, artinya bahwa kerajaan Belsyazar akan berakhir, dikalahkan oleh kerajaan Media-Persia, lalu menjadi hanya salah satu wilayah, atau bagian dalam kerajaan itu.[23] Kata “Peres” mirip dengan kata “Paras” yang berarti “Persia” (hanya konsonan  saja yang ditulis). Koresy yang mengalahkan Babel adalah orang Persia.[24] Selain merupakan bentuk jamak, kata sreP juga merupakan bentuk lampau dari kata !ysi(r>p;W. Perkataan sreP sudah “dibagi”, menunjukkan bahwa meskipun peristiwa itu belum terjadi (runtuhnya kerajaan Babilonia), namun ucapan Allah sudah memastikannya, itulah sebabnya Allah berkata “sudah dibagi”.[25] “Pada malam itu juga terbunuhlah Belsyazar, raja orang Kasdim itu.” (Dan 5: 30). Ini membuktikan bahwa perkataan Allah yang diucapkan Daniel itu ternyata digenapi pada malam itu juga. Tetapi kejatuhan Babel telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya satu abad sebelumnya (Yes 13 : 1, 17, 19) dan digenapi pada zaman Daniel.[26] Tercatat pada malam tanggal 12 Oktober 539 S.M. (berarti terjadi setelah sekitar 25 tahun setelah  Nabukabnezar meninggal tahun 562 S.M). pada waktu Babel dikalahkan, raja yang berada di dalam kota itu adalah Belsyazar bukan Nabonidus. Beberapa hari sebelumnya Nabonidus sudah melarikan diri, namun ia kemudian ditangkap saat kembali ke Babel ketika Babel sudah dikalahkan.[27] Namun yang perlu menjadi pertanyaannya ialah “meskipun tulisan di dinding itu ditulis dalam bahasa Aram, namun tidak dapat di baca dan dimengerti oleh semua orang bijaksana dalam kerajaan Babilonia bahasa Aram adalah bahasa "ibu" dalam kerajaan tersebut".[28] Namun yang menjadi pertanyaannya adalah “mengapa semua orang bijaksana dalam kerajaan Babel tidak dapat membaca dan memberitahukan makna tulisan di dinding itu ?” (Dan 5:8).




















PERBANDINGAN AYAT
Daniel 5:8


aK'_l.m; ymeäyKix; lKoß Î!yLiê['¥Ð ¿!ylil]['À ‘!yId:’a/  8
h['îd"Ahl. ÎHrEÞv.piWÐ ¿ar"v.piWÀ arEêq.mil. ‘ab't'K. !yliÛh]k'-al'(w>
`aK'(l.m;l.

8 Tetapi semua orang bijaksana dari raja, yang telah datang menghadap, tidak sanggup membaca tulisan itu dan tidak sanggup memberitahukan maknanya kepada raja.

MT ‘!yId:’a (adv)”then” ”dari pada”.[29] Kata‘ !yId:’a Merupakan kata partikel keterangan atau tambahan. MT !ylil][ (peal)”came in”.[30] Peal (Ibr. Piel)mempertegas arti dasar kata kerja ”Qal” berarti ”orang-orang bijak itu diharuskan datang menghadap raja”. MT aK'_l.m; ymeäyKix; lKoß (n.m.s. cstr.-n.m.p.cstr.-n.m.s.-def.art)”all the king’s wise man”[31] “semua orang bijaksana raja”. NIV menggunakan terjemahan yang sama. LXX menggunakan terjemahan kai. eivseporeu,onto pa,ntej oi` sofoi. tou/ basile,wj artinya “dan untuk memasuki semua bijaksana kepada raja”. MT ar"v.piW (n.m.s.-def.art)”or the interpretation”[32] “atau menafsirkan”. Kata ¿ar"v.piWÀ atau juga yang biasa disebut ÎHrEÞv.piWÐ terdiri dari w> particle penghubung artinya “dan”, dan kata dasar rv;P. Yang merupakan kata sifat maskulin tunggal artinya “interpretation” “tafsiran” atau menafsirkan, dan akhiran a' particle article. Berarti kata ar"v.piW atau kata ÎHrEÞv.piWÐ dapat diterjemahkan “dan menafsirkan”. Pada waktu raja Belsyazar mengadakan perjamuan bagi para pegawainya dan minum dari perkakas-perkakas bait Allah serta memuji dewa-dewa dari emas, perak, tembaga, besi, kayu, dan batu, maka hal itu menimbulkan murka Allah yang segera menjatuhkan hukuman atas dosanya. Pada Daniel 5:8 ini para ahli atau orang bijaksana dalam kerajaan Babel tidak dapat membaca apalagi menafsirkan tulisan itu.  Kata ~yKix; adalah kata benda maskulin jamak biasa disebut juga ~k'x', artinya “seorang bijaksana”, LXX menggunakan terjemahan pa,ntej oi` sofoi. “semua orang bijak”, serta merupakan perpendekan kata, yang berarti “orang-orang yang di panggil atau yang datang menghadap raja adalah orang orang-orang yang cerdas dalam bidang ilmu pengetahuan. Sedangkan kata !yliÛh]k'-al'(w> terdiri dari kata w> yang adalah partikel kata sambung “dan”, dan kata partikel negatif  al' artinya “tidak” (tidak dapat) serta kata dasar  lhk verb peal participle masculine plural absolute artinya “membaca”. Jadi kata !yliÛh]k'-al'(w  berarti “dan tidak dapat membaca”. Pada saat itu bahasa Aram adalah “bahasa internasional” sekaligus “bahasa ibu” dalam kerajaan Babilonia, jadi timbullah pertanyaan ini “mengapa para orang bijak ini tidak dapat membaca tulisan di dinding itu. Ada beberapa jawaban, namun perlu diingat bahwa yang ditulis hanya huruf-huruf konsonan. Huruf vokal tidak ditulis dalam bahasa Aram, ataupun bahasa Ibrani pada zaman itu. (1). Huruf-huruf itu di tulis dalam tulisan Fenike kuno. Karena Daniel seorang Ibrani, tentu ia dapat membaca tulisan itu, tetapi orang-orang Babel tidak mengetahui tulisan itu. Mereka hanya mengetahui  huruf Aram yang dipakai di daerah sebelah timur, dan karena itu mereka tidak dapat membaca tulisan itu. Namun jawaban ini di sanggah karena, para orang bijaksana yang datang menghadap raja memiliki pengetahuan yang luas, sehingga pastilah mereka mengetahui kedua macam tulisan untuk bahasa Aram itu. (2). Huruf-huruf konsonan itu ditulis secara vertikal dan bukan secara horizontal  seperti biasa sehingga menjadi seperti di bawah ini:

P          T          M         M
R         K         N         N
S          L              

MN = Mene
TKL    = Tekel
PRS     = Peres
            Huruf-huruf ini tidak dapat dibaca kalau menurut cara yang biasa. Namun sebenarnya inipun tidak terlalu sulit, sehingga tidak mungkin tidak dapat dibaca oleh orang-orang bijaksana Babel.
(3). Tidak dipakai huruf melainkan gambar-gambar atau sesuatu yang lain. Daniel dapat membacanya, dan mengerti karena hikmat yang Tuhan berikan. (4). Tiga kata itu adalah Mene, Tekel, dan Parsin, adalah nama-nama ukuran timbangan yaitu: mina, syikal, dan setengah.[33] Kedua jawaban terakhir inilah yang paling mungkin benar.




















BAB IV
TEMUAN TEOLOGIS DAN APLIKASI

Temuan Teologis
Mengapa Allah menghukum Belsyazar dengan cepat, sedangkan pada raja Nabukadnezar Ia memberikan kesempatan yang cukup panjang? Apakah Allah tidak adil? Allah bukannya tidak adil, tetapi Allah mempunyai alasan untuk itu:
  1. Belsyazar telah mengetahui semuanya ini (ay. 22). Meskipun sudah mengetahui bahwa oleh karena kesombonganlah neneknya, Nabukadnezar, dan direndahkan Allah. Ia mengetahui kebenaran tetapi, ia tetap melakukan hal itu, dan tidak memuliakan Alllah.
  2. Belsyazar menajiskan perkakas Bait Suci. Meskipun sudah tahu bahwa Allah Daniel itu besar (sebagaimana yang telah diakui oleh Nabukadnezar), tetapi ia malah menajiskan perkakas Bait Suci dari Allah Daniel. Ini berarti ia melakukan dosa dengan sengaja.
  3. Belsyazar memuji-muji dewa-dewa. Setelah raja Nabukadnezar sembuh, ia memuji-muji Allah (Dan 4:37). Tetapi disini, Belsyazar justru memuji dewa-dewa. Ia berdosa dengan sengaja.
Ketiga perkara diatas dilakukan oleh Belsyazar.[34] Hal ini mencerminkan perlawanannya terhadap Allah Tritunggal, yaitu:
1.        Melawan Anak Allah. Belsyazar mengetahui kebenaran, tetapi tidak melakukannya. Dan hal itu berarti dosa (Yak 4:17). Anak Allah, yaitu Tuhan Yesus, adalah Firman Allah  (Yoh 1:1,14) dan juga kebenaran (Yoh 17:17).
2.        Melawan Roh Kudus. Roh kudus adalah Roh yang memimpin manusia kepada kekudusan, tetapi raja Belsyazar dengan sesuka hatinya menajiskan perkakas bait suci.
3.        Melawan Allah Bapa. Ia telah memuji-muji berhala dan tidak memuliakan Allah memberikan napas hidup kepada manusia.


Jadi, DOSA yang dilakukan oleh Belsyazar adalah karena melanggar KEBENARAN dan KESUCIAN ALLAH, dan tidak memberikan KEMULIAAN kepada Allah! sebab itulah datang murka Allah.[35]

Aplikasi
Jadi, sebagai orang Kristen yang mengerti akan Firman Tuhan dan mengetahui kebenaran kita harus mengikuti dan melakukan Firman Tuhan.Bukan dengan sengaja melanggar apa yang Tuhan katakan terlebih lagi menghormati kebenaran, kesucian, dan kemulian Tuhan   






DAFTAR PUSTAKA


Hill Andrew E., Walton John H., Survei Perjanjian Lama, Malang : Gandum Mas, 1998
Pfeiffer. Charles F, Harrison. Everett F, The Wycliffe Bible Commentary, Malang: Gandum Mas, 2005
Owens.John J, Analytical Key to the Old testament Vol 4,Michigan : Baker Book House, 1991
Siahaan.S. M, Paterson.Robert M, Kitab Daniel,Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1997.
Newell Lynne, Kitab Daniel Malang : Seminari Alkitab Asia Tenggara, 1990
Subekti Timotius, Tafsir Daniel Nubuat Akhir Zaman Yogyakarta : Yayasan ANDI, 1994









LAMPIRAN

Ayat
Partikel/kata sambung/kata sandang
Subjek
Predikat/kata kerja
Objek
Keterangan
25
Maka









Ini

-lah









Arti




Tulisan


Yang







Tertulis







Itu




   Mene     mene





   Tekel





  Ufarsin

26
Dan









       Ini

-lah









Makna



Perkataan







itu




Mene





Masa Pemerintahan Tuanku




Dihitung



Oleh






Allah




Dan









Telah



diakhiri





[1] Andrew E. Hill, John H. Walton, Survei Perjanjian Lama (Malang : Gandum Mas, 1998)578,579
[2] Andrew E. Hill, John H. Walton, Survei Perjanjian Lama (Malang : Gandum Mas, 1998)575.
[3] Ibid, 580,581
[4] Charles F. Pfeiffer, Everett F. Harrison, The Wycliffe Bible Commentary (Malang: Gandum Mas, 2005)871
[5] Andrew E. Hill, John H. Walton, Survei Perjanjian Lama (Malang : Gandum Mas, 1998)580
[6] Tekstual adalah suatu bentuk kritik teks yang diambil berdasarkan sumber-sumber atau bahan-bahan yang ada. ,.penulis mengacu pada teks Ibrani yang diambil dari A. Alt. P. Kahle Ediderai, R. Kittel, Biblia Hebraica Stuttgartensia. Jerman : Deutsche Bibelgesellschaft Stuttgart, 1990. Karena dalam BHS dapat dijumpai Teks Masoret. Teks Masoret mewakili tradisi kritik teks Yahudi yang berlangsung lama. BHS memakai Kodeks Leningard, yaitu kodeks abad pertengahan pada tahu 1008 dari tradisi Tiberias. Kodeks ini dipakai dalam BHS tanpa perubahan berarti. Selain itu penulis juga dalam kritik teks, mengacu pada penentuan Hirarki teks yang disusun oleh Ernst Worthstein, dimana teks masoret lebih bisa diandalkan dari pada Septuaginta.
[7] Kata !ysi(r>p;W teks ini terdapat dalam teks Yunani hasil penelitian ulang juga terdapat dalam terjemahan latin Vulgata (yang tersebar umum), yang diterjemahkan oleh Hieronymus (345-420) dari bahasa Ibrani ke dalam bahasa Latin (dari 390-405 dibetlehem). Hieronymus juga menterjemahkan kitab Mazmur dari bahasa Ibrani. Kata !ysi(r>p;W juga terdapat dalam Antiquitates (sejarah kuno bangsa Yahudi), karangan Yosefus Flavius (38-100 Masehi) yares Ibrani sreP
[8] Kata anEßm terdapat juga didalam kodeks Vatikanus (abad keempat), yaitu di perpustakaan Vatikan di Roma. Kata anEßm terdapat dalam Teks Yunani yang merupakan hasil penelitian ulang, ringkasan dan ikhtisarnya terdapat dalam Daniel 5:25 ini dapat dibandingkan dengan Kej 18:21a. Kata anEßm juga terdapat dalam terjemahan Latin Vulgata yang tersebar umum, yang diterjemahkan oleh Hieronymus (345-420) dari bahasa Ibrani ke dalam bahasa Latin (dari 390-405 dibetlehem). Kata anEßm juga terdapat dalam Antiquitates (sejarah kuno bangsa Yahudi), karangan Yosefus Flavius (38-100 Masehi).
[9] John J. Owens, Analytical Key to the Old testament Vol 4 (Michigan : Baker Book House, 1991)722
[10]  S. M. Siahaan, dkk, Kitab Daniel (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1997)114
[11] Lynne Newell, Kitab Daniel (Malang : Seminari Alkitab Asia Tenggara, 1990)163
[12] S. M. Siahaan, dkk, Kitab Daniel (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1997)114
[13] Lynne Newell, Kitab Daniel (Malang : Seminari Alkitab Asia Tenggara, 1990)17-19
[14] Ibid, 19,20.
[15] Timotius Subekti, Tafsir Daniel Nubuat Akhir Zaman (Yogyakarta : Yayasan ANDI, 1994)113.
[16] Lynne Newell, Kitab Daniel (Malang : Seminari Alkitab Asia Tenggara, 1990) 162
[17] John J. Owens, Analytical Key to the Old testament Vol 4 (Michigan : Baker Book House, 1991)722
[18] Timotius Subekti, Tafsir Daniel Nubuat Akhir Zaman (Yogyakarta : Yayasan ANDI, 1994)128.
[19] Lynne Newell, Kitab Daniel (Malang : Seminari Alkitab Asia Tenggara, 1990)16
[20]  S. M. Siahaan, dkk, Kitab Daniel (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1997)115
[21] John J. Owens, Analytical Key to the Old testament Vol 4 (Michigan : Baker Book House, 1991)722
[22] Timotius Subekti, Tafsir Daniel Nubuat Akhir Zaman (Yogyakarta : Yayasan ANDI, 1994)129.
[23] Ibid, 130
[24] S. M. Siahaan, dkk, Kitab Daniel (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1997)115
[25] Timotius Subekti, Tafsir Daniel Nubuat Akhir Zaman (Yogyakarta : Yayasan ANDI, 1994)163, 164.
[26] Ibid, 131
[27] Ibid, 131,132
[28] Lynne Newell, Kitab Daniel (Malang : Seminari Alkitab Asia Tenggara, 1990)147-148

[29] John J. Owens, Analytical Key to the Old testament Vol 4 (Michigan : Baker Book House, 1991)718.
[30] Ibid.
[31] Ibid.
[32] Ibid.
[33] Lynne Newell, Kitab Daniel (Malang : Seminari Alkitab Asia Tenggara, 1990)162


[34] Timotius Subekti, Tafsir Daniel Nubuat Akhir Zaman (Yogyakarta : Yayasan ANDI, 1994)126.
[35] Ibid, 127
 

No comments:

Post a Comment