BAB I
PENDAHULUAN[1]
Pada
tahun 626 SM, Nabopolasar dinobatkan sebagai raja Babel ketika orang Babel
menyatakn kemerdekaan mereka dari kerajaan Asyur yang sudah mulai berkurang
kekuasaannya. Setelah bersekutu dengan orang Media dari timur, mereka mulai
menguji kekuatan Asyur. Pada tahun 612 ibu kota Niniwe jatuh, dan dengan
runruhnya pemerintah sesudah kejatuhan Karkemis pada tahun 605, Asyur yang
deahulu perkasa sekarang tinggal kenangan bagi bangsa-bangsa timur dekat yang
pernah diteror oleh merka selama hampir satu setengah abad.
Dengan
wafatnya Nabopolasar, takhta diduduki oleh putranya yang merengkap jendral
perang, yaitu Nabukadnezar, pada tahun 605. Pada waktu itu ia menguasai seluruh
kawasan timur dekat kuno termaksud Yehuda, yang telah hilang dari Asyur ketika
negara itu berkapitulasi. Ternyata putra-putra Yosia yang menduduki tidak dapat
menerima pesan raja yang telah ditaklukan, dan selam dua dasawarsa mereka
terlibat dalampersekongkolan melawan Babilonia. Hal ini tidak hanya menyababkan
beberapa kali deportasi, tetapi akhirnya mengakibatkan kehancuran Yerusalem dan
bait suci pada tahun 586 SM, yang dilakukan oleh tentara Nabukadnezar. Selama
masa itu, Daniel melayani di istana raja Babel karena ia termaksud kelompok
orang pertama yang dibawa ke Babel pada tahun 605. Pemerintah Nabukadnezar yang
cukup lama dan makmur berakhhir pada tahun 562 SM, dan tidak lama Persia mulai membangun kerajaan mereka dibawah
pimpinan Koresy Agung. Selama dua dasawarsa berikutnya, namun ia gagal
menunjukkan kepemimpinan yang baik. Dalam waktu satu tahun sesudah menguasai
Babilonia, Koresh menentapkan kebijaksanaannya untuk memerintah secara atau
berdasarkan kebaikan hati dengan mengizinkan banyak dari bangsa-bangsa dalam
pembuangan untuk kembali ke tanah air mereka dan membangun kembali rumah-rumah
dan tempat ibadah mereka. (Ezr 1:1-4). Sudah sepantasnyalah orang Yahudi
memandang ini sebagai penggenapan nubuat dan penatapan kembali perjanjian
Allah. Mereka menanti-nantikan pendirian suatu teokrasi yang meliputi seluruh
dunia dengan Yerusalem sebagai pusatnya.
BAB II
GENDER, BENTUK, DAN SETTING.
Gender
Kitab
Daniel merupakan kitab paling terkenal, namun juga Adalah kitab yang paling
rumit di antara kitab-kitab Perjanjian lama. Kitab ini berisi mengenai seorang
pemuda Israel yang diambil secara paksa dari tanah airnya agar di didik untuk
tugas diplomatik di kota Babel yang
besar. Dengan cepat ia naik pangkat dan menjadi salah seorang pejabat yang
sangat dihormati dealam pemerintahan Babilonia. Reputasinya tetap bertahan
bahkan, ketika ketika Babilonia runtuh
dan meskipun ia semakin tua, karirnya mencapai puncaknya pada waktu ia
ditetapkan sebagai salah satu pejabat tinggi.[2]
Kedaulatan Allah merupan inti kitab ini fdan dapat dilihat sedang bekerja, baik
dalam arena rohani maupun politik. Ketika menceritakan berbagai peristiwa dalam
kehidupan Daniel dan kawan-kawannya, yang ditekankan Adalah hidup beriman dalam
dunia yang semakin bermusuhan. Kedaulatan Allah terlihat dalam kemampuan-Nya
untuk memberkati dan melepaskan orang-orang yang setia kepada iman dan
keyakinan mereka. Kedaulatan Allah dalam peristiwa-peristiwa politik
dibicarakan denga lebih langsung dalam penglihatan-penglihatan di kitab ini.
Tujuannya adalah mengenai pengharapan masyarakat yang sedang berada dalam
pembuangan dan pada masa pasca pembuangan. Berdasarkan apa yang mereka baca
dari kitab-kitab nabi awal, umat iSrael menantikan kerajaan Allah akan
didirikan setelah mereka kembali dari tujuh puluh tahun pembuangan.
Penglihatan-penglihatan Daniel memberitahukan mereka bahwa empat kerajaan akan
muncul sebelum kerajaan Allah didirikan.[3]
Bentuk
Kitab
Daniel adalah kitab Apokalips pertama yang luar biasa. Sekalipun Apocalypse hanyalah sebuah kata Yunani
yang berarti “penyingkapan” atau “wahyu” dan karenanya cukup tepat menjadi nama
untuk seluruh Alkitab, Khususnya bagian-bagian yang berkaitan dengan masa
depan, biasanya para ahli teologi dan penafsir sekarang memakainya secara
khusus untuk jenis literatur tertentu di mana Daniel adalah satu-satunya contoh
PL dan Wahyu satu-satunya contoh PB. Adapun bagian-bagian Apokalips dalam kitab
lainnya (contoh: Za. 1:7-6:8).[4]
Outline/Setting[5]
I.
Pengalaman-pengalamn
Daniel
A.
Dilatih di Babilonia (1)
B.
Dua Patung (2-3)
1.
patung dalam mimpi Nabukadnezar (2)
2.
patung emas buatan Nabukadnezar (3)
C.
Dua raja didisiplinkan (4-5)
1.
Kesombongan Nabukadnezar dan hukumannya (4)
2.
Keangkuhan Belsyazar dan hukumannya (5)
D.
Dekrit Darius
II.
Penglihatan-penglihatan
Daniel
A.
Dua penglihatan mengenai bintang yang melambangkan
kerajaan (7-8)
1.
Empat bintang (7)
2.
Domba jantan dan kambing jantan (8)
B.
Dua nubuat dijelaskan (9-12)
1.
Tujuh puluh tahun Yeremia (9)
2.
Peristiwa-peristiwa yang mengarah pada kesudahan
(10-12)
BAB III
Tekstual dan Terjemahan[6]
Daniel 5 :25-26
25 Maka
inilah tulisan yang tertulis itu: Mene, mene, tekel ufarsin.
LXX kai. au[th
h` grafh. “.Dalam bahasa Ibrani kata
hn"ïd>W terdiri dari kata depan w> yang merupakan kata partikel penghubung artinya “dan”, dan kata hn"D> yang merupakan kata
sifat maskulin tunggal artinya “ini” (satu-satunya). LXX menggunakan kata kai. au[th
memiliki artinya sama dengan bahasa Ibrani. Kata ab'Þt'k berasal
dari akar kata bt'K. merupakan kata benda
maskulin tunggal artinya “menulis” dan akhiran kata a' particle article, merupakan
kata yang menetapkan sedikit perubahan arti kata dari kata “menulis” menjadi
“tulisan” yaitu dari kata kerja menajadi kata sifat. LXX menggunakan kata h` grafh. artinya
“menulis”. KJV mengunakan kata terjemahan “the writing” “menulis”, sedangkan
NIV menggunakan kata “This is the inscription” artinya “ini adalah prasasti”. Berarti kata ab'Þt'k.
hn"ïd>W memiliki arti
“dan ini satu-satunya tulisan”. NIV
“This is the inscription that was written” “ini adalah arti dari ukiran
perkataan itu”. MT anEïm. (n.m.s. maneh, mina) “mene”.[10]
Dalam menafsirkan “Mene-Mene Tekel Ufarsin”. Daniel menyebut kata mene satu
kali saja dan tidak menggunakan kata Farsin tetapi Peres. Dalam zaman orang
Israel saat itu ada kebiasaan bahwa dalam penjelasan suatu kata tidak selalu
dengan kata-kata yang dijelaskan. Secara harafiah kata-kata bahasa Aram ini
mungkin menunjuk kepada beratnya logam-logam yang bernilai tinggi, yang dipakai
sebagai uang dan berarti “dihitung, satu mina, satu syekel”, kata mene berarti
“dihitung”. Kata anEm. merupakan kata benda
maskulin tunggal dan menyatakan suatu kebiasaan yang sering dilakukan. anEm. sebagai partisip pasif berarti “dihitung” jadi Allah telah
menghitung masa pemerintahan Belsyazar dan telah mengakhirinya.[11] Kata
ini diulang dua kali berarti bahwa keputusan Allah telah pasti dan tidak dapat
dirubah lagi.[12] Belsyazar adalah putra
sulung Nabonidus, pada zaman pemerintahannya, bukan Nabonidus yang berfungsi
sebagai raja melainkan anaknya Belsyazar, namun walaupun demikian nama Belsyazar tidak terdaftar dalam
nama raja-raja pada kitab sejarah zaman itu. Karena Belsyazar-lah yang
menjalankan fungsi raja karena itulah ia dianggap sebagai anak Nabukadnezar
walaupun sebenarnya ia adalah cucunya (Dan 5: 2). Itu juga sebabnya dalam Daniel 5: 7,16,29, dimana dikatakan
bahwa orang yang memberitahukan makna tulisan itu kepada Belsyazar akan
diberikan kekuasaan sebagai “orang ketiga” didalam kerajaannya.[13]
Tetapi sebutan “anak” dan “ayah” itu bukan merupakan persoalan apabila kita
mengingat hal-hal berikut: 1. Di dalam PL istilah “anak” dan “ayah” dipakai
tidak hanya dalam arti sempit, yaitu menunjuk kepada hubungan darah daging,
misalnya Elisa menyebut Elia “bapaku” (2 Raj 2:12), padahal tidak ada hunbungan
keluarga antara mereka. Iistilah “anak-anak nabi” dalam bahasa Indonesia
menyebutkan “rombongan nabi” (2 Raj 2:3,5).
2. Istilah-istilah ini juga dipakai untuk menyatakan hak seseorang
memerintah sebagai raja, meskipun menurut kelahirannya ia bukan keturunan raja
(2 Raj 10:36). Dr. Theophilus G. Pinces, pada pertengahan abad 19 menemukan
batu tulis yang memuat nama Belsyazar dan Nabonidus yang menyebutkanBelsyazar
sebagai anak raja juga batu lain yang memuat sumpah dalam nama Nabonidus dan
Belsyazar.[14] Kata mene-mene tekel ufarsin adalah nama ukuran timbangan, yaitu :
“mina, syikal, dan setengah”.[15] Mene yang berati “dihitung” oleh Allah
menunjukkan Allah menghitung penggunaan kesempatan yang diberikan oleh-Nya:
apakah kesempatan itu terus disia-siakan atau di pergunakan dengan benar.[16]
MT ~yvi_r> yDIä (rel.-Peil
pf. 3 m.s)”that was inscribed”. Kata ~yvi_r> yDIä terdiri dari kata yDIä merupakan
kata pertikel relatif artinya “siapa, yang mana, itu, karena”. Sedangkan kata ~yvi_r atau biasa juga disebut ~vr merupakan
kata kerja Peil yang mempertegas arti dasar
kata kerja artinya “ditulis”. Berarti kata ~yvi_r> yDIä artinya “yang mana
ditulis”. LXX menggunakan terjemahan h`
evntetagme,nh MT lqET (n.m.s)”tekel
atau shekel”.[17].: lqeT atau yang biasa juga disebut lq,v, Kata lqeT sebagai Partisip pasif berarti
“ditimbang”. LXX qekel yang berarti raja Belsyazar telah ditimbang oleh Allah
dengan neraca-Nya yang benar dan didapati terlalu ringan. Kata “tekel” memiliki
kesamaan dengan kata dari bahasa Ibrani yang berarti “ringan”. Dan dipakai
sebagai lawan kata “berat,mulia” sehingga tekel dapat mempunyai arti kiasan
“tidak mulia”. Berarti belsyazar tidak memiliki kemuliaan dalam dirinya, bahkan
Allah menilainya justru sebaliknya, dengan demikian pertimbangan atau ujian
terhadap Belsyazar membuktikan bahwa ia kurang baik dan harus ditolak.[18]
Allah meskipun besar kuasa-Nya, tidak melakukan penghukuman terhadap manusia
dengan semena-mena. Allah menghitung dan
kemudian menimbang, dan berdasarkan pertimbangan-Nya yang yang bikjaksana
itulah Allah kemudian melakukan tindakan untuk segera menghukum atau menunda
waktu lagi. Apa yang ditimbang? Amsal 16:2 “ segala jalan orang adalah bersih
menurut pandangan nya sendiri, tetapi Tuhan-lah yang menimbang segala roh
(KJV). Atau: “semua jalan orang tampaknya tak bersalah, tetapi
motifasi-motifasi ditimbang oleh Tuhan (NIV).[19] Ayat
ini menunjukkan bahwa meskipun Allah “menimbang” namun yang ditimbang-Nya
bukanlah perbuatan baik atau jahat, melainkan roh atau motifasi seseorang.
Meskipun seseorang pada pandangan manusia baik perbuatannya, tetapi bila ada
dosa, maka segala perbuatan baiknya ,menjadi tidak berarti sama sekali bagi
Allah.[20]
MT !ysi(r>p;W (conj.-haphel
pf. 3 m.s.-3 f.s. sf.)”and brought it to an end”.[21] Kata
!ysi(r>p;W
terdiri dari kata depan W dalam bahasa Ibraninya w> yang
merupakan partikel penghubung, kata W dalam bahasa Aram artinya “dan”
sama dengan dalam bahasa Ibrani w> artinya
“dan”. “U” dalam bahasa Aram berarti “dan”.[22] ,
sedangkan kata !ysi(r>p
adalah bentuk jamak dari kata sreP.. Kata sreP merupakan kata benda maskulin jamak. LXX farej Daniel memberi makna untuk kata sreP adalah partisip
pasif yang berarti “dipecah” atau “dibagi-bagikan”, berarti !ysi(r>p;W artinya
“dan dipecahkan” atau “dan dibagi-bagikan”. Daniel mengatakan bahwa bagi raja
Belsyazar kata ini berarti kerajaannya dipecah dan diberikan kepada orang Media
dan Persia (Dan 5:28). Pernyataan ini tidak berarti, bahwa kerajaan Babel
dibagi dua, lalu sebagian diberikan kepada orang Media dan sebagian kepada
orang Persia. Pada waktu itu kedua kerajaan tersebut sudah tergabung dibawah
pimpinan Koresy, artinya bahwa kerajaan Belsyazar akan berakhir, dikalahkan
oleh kerajaan Media-Persia, lalu menjadi hanya salah satu wilayah, atau bagian
dalam kerajaan itu.[23] Kata
“Peres” mirip dengan kata “Paras” yang berarti “Persia” (hanya konsonan saja yang ditulis). Koresy yang mengalahkan
Babel adalah orang Persia.[24]
Selain merupakan bentuk jamak, kata sreP juga merupakan bentuk lampau dari kata !ysi(r>p;W.
Perkataan sreP
sudah “dibagi”, menunjukkan bahwa meskipun peristiwa itu belum terjadi
(runtuhnya kerajaan Babilonia), namun ucapan Allah sudah memastikannya, itulah sebabnya Allah
berkata “sudah dibagi”.[25]
“Pada malam itu juga terbunuhlah Belsyazar, raja orang Kasdim itu.” (Dan 5:
30). Ini membuktikan bahwa perkataan Allah yang diucapkan Daniel itu ternyata
digenapi pada malam itu juga. Tetapi kejatuhan Babel telah dinubuatkan oleh
nabi Yesaya satu abad sebelumnya (Yes 13 : 1, 17, 19) dan digenapi pada zaman
Daniel.[26]
Tercatat pada malam tanggal 12 Oktober 539 S.M. (berarti terjadi setelah
sekitar 25 tahun setelah Nabukabnezar
meninggal tahun 562 S.M). pada waktu Babel dikalahkan, raja yang berada di
dalam kota itu adalah Belsyazar bukan Nabonidus. Beberapa hari sebelumnya
Nabonidus sudah melarikan diri, namun ia kemudian ditangkap saat kembali ke
Babel ketika Babel sudah dikalahkan.[27] Namun
yang perlu menjadi pertanyaannya ialah “meskipun tulisan di dinding itu ditulis
dalam bahasa Aram, namun tidak dapat di baca dan dimengerti oleh semua orang
bijaksana dalam kerajaan Babilonia bahasa Aram adalah bahasa "ibu"
dalam kerajaan tersebut".[28] Namun
yang menjadi pertanyaannya adalah “mengapa semua orang bijaksana dalam kerajaan
Babel tidak dapat membaca dan memberitahukan makna tulisan di dinding itu ?” (Dan
5:8).
PERBANDINGAN AYAT
Daniel 5:8
aK'_l.m; ymeäyKix; lKoß Î!yLiê['¥Ð ¿!ylil]['À
‘!yId:’a/ 8
h['îd"Ahl.
ÎHrEÞv.piWÐ ¿ar"v.piWÀ arEêq.mil. ‘ab't'K. !yliÛh]k'-al'(w>
`aK'(l.m;l.
8 Tetapi semua
orang bijaksana dari raja, yang telah datang menghadap, tidak sanggup membaca
tulisan itu dan tidak sanggup memberitahukan maknanya kepada raja.
MT ‘!yId:’a (adv)”then” ”dari
pada”.[29]
Kata‘ !yId:’a Merupakan kata
partikel keterangan atau tambahan. MT !ylil][ (peal)”came in”.[30]
Peal (Ibr. Piel)mempertegas arti dasar kata kerja ”Qal” berarti ”orang-orang
bijak itu diharuskan datang menghadap raja”. MT aK'_l.m; ymeäyKix; lKoß (n.m.s. cstr.-n.m.p.cstr.-n.m.s.-def.art)”all the
king’s wise man”[31] “semua orang bijaksana raja”.
NIV menggunakan terjemahan yang sama. LXX menggunakan terjemahan kai. eivseporeu,onto pa,ntej oi` sofoi. tou/
basile,wj artinya “dan
untuk memasuki semua bijaksana kepada raja”. MT ar"v.piW (n.m.s.-def.art)”or
the interpretation”[32] “atau
menafsirkan”. Kata ¿ar"v.piWÀ
atau juga yang biasa
disebut ÎHrEÞv.piWÐ terdiri dari w> particle
penghubung artinya “dan”, dan kata dasar rv;P. Yang
merupakan kata sifat maskulin tunggal artinya “interpretation” “tafsiran” atau menafsirkan, dan akhiran a' particle article. Berarti kata ar"v.piW atau kata ÎHrEÞv.piWÐ dapat diterjemahkan
“dan menafsirkan”. Pada waktu raja Belsyazar mengadakan perjamuan bagi para
pegawainya dan minum dari perkakas-perkakas bait Allah serta memuji dewa-dewa
dari emas, perak, tembaga, besi, kayu, dan batu, maka hal itu menimbulkan murka
Allah yang segera menjatuhkan hukuman atas dosanya. Pada Daniel 5:8 ini para
ahli atau orang bijaksana dalam kerajaan Babel tidak dapat membaca apalagi
menafsirkan tulisan itu. Kata ~yKix; adalah kata benda maskulin jamak biasa disebut
juga ~k'x', artinya “seorang bijaksana”, LXX menggunakan
terjemahan pa,ntej
oi` sofoi. “semua orang
bijak”, serta merupakan perpendekan kata, yang berarti “orang-orang yang di panggil
atau yang datang menghadap raja adalah orang orang-orang yang cerdas dalam
bidang ilmu pengetahuan. Sedangkan kata !yliÛh]k'-al'(w> terdiri dari kata w> yang
adalah partikel kata sambung “dan”, dan kata partikel negatif al' artinya “tidak” (tidak dapat)
serta kata dasar lhk verb
peal participle masculine plural absolute artinya “membaca”. Jadi kata !yliÛh]k'-al'(w berarti
“dan tidak dapat membaca”. Pada saat itu bahasa Aram adalah “bahasa
internasional” sekaligus “bahasa ibu” dalam kerajaan Babilonia, jadi timbullah
pertanyaan ini “mengapa para orang bijak ini tidak dapat membaca tulisan di
dinding itu. Ada beberapa jawaban, namun perlu diingat bahwa yang ditulis hanya
huruf-huruf konsonan. Huruf vokal tidak ditulis dalam bahasa Aram, ataupun
bahasa Ibrani pada zaman itu. (1). Huruf-huruf itu di tulis dalam tulisan
Fenike kuno. Karena Daniel seorang Ibrani, tentu ia dapat membaca tulisan itu,
tetapi orang-orang Babel tidak mengetahui tulisan itu. Mereka hanya
mengetahui huruf Aram yang dipakai di
daerah sebelah timur, dan karena itu mereka tidak dapat membaca tulisan itu.
Namun jawaban ini di sanggah karena, para orang bijaksana yang datang menghadap
raja memiliki pengetahuan yang luas, sehingga pastilah mereka mengetahui kedua
macam tulisan untuk bahasa Aram itu. (2). Huruf-huruf konsonan itu ditulis
secara vertikal dan bukan secara horizontal seperti biasa sehingga menjadi seperti di
bawah ini:
P T M M
R K N N
S L ‘ ‘
MN‘ =
Mene
TKL = Tekel
PRS = Peres
Huruf-huruf ini tidak dapat dibaca
kalau menurut cara yang biasa. Namun sebenarnya inipun tidak terlalu sulit,
sehingga tidak mungkin tidak dapat dibaca oleh orang-orang bijaksana Babel.
(3). Tidak dipakai
huruf melainkan gambar-gambar atau sesuatu yang lain. Daniel dapat membacanya,
dan mengerti karena hikmat yang Tuhan berikan. (4). Tiga kata itu adalah Mene, Tekel, dan Parsin, adalah nama-nama ukuran timbangan yaitu: mina, syikal, dan
setengah.[33] Kedua jawaban terakhir
inilah yang paling mungkin benar.
BAB IV
TEMUAN TEOLOGIS DAN APLIKASI
Temuan
Teologis
Mengapa
Allah menghukum Belsyazar dengan cepat, sedangkan pada raja Nabukadnezar Ia
memberikan kesempatan yang cukup panjang? Apakah Allah tidak adil? Allah
bukannya tidak adil, tetapi Allah mempunyai alasan untuk itu:
- Belsyazar telah mengetahui semuanya ini (ay. 22). Meskipun sudah mengetahui bahwa oleh karena kesombonganlah neneknya, Nabukadnezar, dan direndahkan Allah. Ia mengetahui kebenaran tetapi, ia tetap melakukan hal itu, dan tidak memuliakan Alllah.
- Belsyazar menajiskan perkakas Bait Suci. Meskipun sudah tahu bahwa Allah Daniel itu besar (sebagaimana yang telah diakui oleh Nabukadnezar), tetapi ia malah menajiskan perkakas Bait Suci dari Allah Daniel. Ini berarti ia melakukan dosa dengan sengaja.
- Belsyazar memuji-muji dewa-dewa. Setelah raja Nabukadnezar sembuh, ia memuji-muji Allah (Dan 4:37). Tetapi disini, Belsyazar justru memuji dewa-dewa. Ia berdosa dengan sengaja.
Ketiga
perkara diatas dilakukan oleh Belsyazar.[34] Hal
ini mencerminkan perlawanannya terhadap Allah Tritunggal, yaitu:
1.
Melawan Anak
Allah. Belsyazar mengetahui kebenaran, tetapi tidak melakukannya. Dan hal
itu berarti dosa (Yak 4:17). Anak Allah, yaitu Tuhan Yesus, adalah Firman
Allah (Yoh 1:1,14) dan juga kebenaran
(Yoh 17:17).
2.
Melawan Roh
Kudus. Roh kudus adalah Roh yang memimpin manusia kepada kekudusan, tetapi
raja Belsyazar dengan sesuka hatinya menajiskan perkakas bait suci.
3.
Melawan Allah
Bapa. Ia telah memuji-muji berhala dan tidak memuliakan Allah memberikan
napas hidup kepada manusia.
Jadi,
DOSA yang dilakukan oleh Belsyazar adalah karena melanggar KEBENARAN dan
KESUCIAN ALLAH, dan tidak memberikan KEMULIAAN kepada Allah! sebab itulah
datang murka Allah.[35]
Aplikasi
Jadi,
sebagai orang Kristen yang mengerti akan Firman Tuhan dan mengetahui kebenaran
kita harus mengikuti dan melakukan Firman Tuhan.Bukan dengan sengaja melanggar
apa yang Tuhan katakan terlebih lagi menghormati kebenaran, kesucian, dan
kemulian Tuhan
DAFTAR PUSTAKA
Hill Andrew E., Walton John H., Survei Perjanjian Lama, Malang : Gandum
Mas, 1998
Pfeiffer. Charles F, Harrison.
Everett F, The Wycliffe Bible Commentary,
Malang: Gandum Mas, 2005
Owens.John J, Analytical Key to the Old testament Vol 4,Michigan : Baker Book
House, 1991
Siahaan.S. M, Paterson.Robert
M, Kitab Daniel,Jakarta : BPK Gunung
Mulia, 1997.
Newell Lynne, Kitab Daniel Malang : Seminari Alkitab
Asia Tenggara, 1990
Subekti Timotius, Tafsir Daniel Nubuat Akhir Zaman Yogyakarta
: Yayasan ANDI, 1994
LAMPIRAN
Ayat
|
Partikel/kata
sambung/kata sandang
|
Subjek
|
Predikat/kata
kerja
|
Objek
|
Keterangan
|
25
|
Maka
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Ini
|
|
-lah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Arti
|
|
|
|
|
Tulisan
|
|
|
Yang
|
|
|
|
|
|
|
|
Tertulis
|
|
|
|
|
|
|
|
Itu
|
|
|
|
|
Mene mene
|
|
|
|
|
|
Tekel
|
|
|
|
|
|
Ufarsin
|
|
26
|
Dan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Ini
|
|
-lah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Makna
|
|
|
|
Perkataan
|
|
|
|
|
|
|
|
itu
|
|
|
|
|
Mene
|
|
|
|
|
|
Masa Pemerintahan Tuanku
|
|
|
|
|
Dihitung
|
|
|
|
Oleh
|
|
|
|
|
|
|
Allah
|
|
|
|
|
Dan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Telah
|
|
|
|
diakhiri
|
|
|
[1]
Andrew E. Hill, John H. Walton, Survei
Perjanjian Lama (Malang : Gandum Mas, 1998)578,579
[2]
Andrew E. Hill, John H. Walton, Survei
Perjanjian Lama (Malang : Gandum Mas, 1998)575.
[3] Ibid,
580,581
[4]
Charles F. Pfeiffer, Everett F. Harrison, The
Wycliffe Bible Commentary (Malang: Gandum Mas, 2005)871
[5]
Andrew E. Hill, John H. Walton, Survei
Perjanjian Lama (Malang : Gandum Mas, 1998)580
[6]
Tekstual adalah suatu bentuk kritik teks yang diambil berdasarkan sumber-sumber
atau bahan-bahan yang ada. ,.penulis mengacu pada teks Ibrani yang diambil dari
A. Alt. P. Kahle Ediderai, R. Kittel, Biblia
Hebraica Stuttgartensia. Jerman : Deutsche Bibelgesellschaft Stuttgart,
1990. Karena dalam BHS dapat dijumpai Teks Masoret. Teks Masoret mewakili
tradisi kritik teks Yahudi yang berlangsung lama. BHS memakai Kodeks Leningard,
yaitu kodeks abad pertengahan pada tahu 1008 dari tradisi Tiberias. Kodeks ini
dipakai dalam BHS tanpa perubahan berarti. Selain itu penulis juga dalam kritik
teks, mengacu pada penentuan Hirarki teks yang disusun oleh Ernst Worthstein,
dimana teks masoret lebih bisa diandalkan dari pada Septuaginta.
[7] Kata !ysi(r>p;W teks ini
terdapat dalam teks Yunani hasil penelitian ulang juga terdapat dalam
terjemahan latin Vulgata (yang tersebar umum), yang diterjemahkan oleh
Hieronymus (345-420) dari bahasa Ibrani ke dalam bahasa Latin (dari 390-405
dibetlehem). Hieronymus juga menterjemahkan kitab Mazmur dari bahasa Ibrani.
Kata !ysi(r>p;W juga
terdapat dalam Antiquitates (sejarah
kuno bangsa Yahudi), karangan Yosefus Flavius (38-100 Masehi) yares Ibrani
sreP
[8] Kata anEßm terdapat juga didalam kodeks Vatikanus (abad
keempat), yaitu di perpustakaan Vatikan di Roma. Kata anEßm terdapat dalam Teks Yunani yang merupakan hasil
penelitian ulang, ringkasan dan ikhtisarnya terdapat dalam Daniel 5:25 ini
dapat dibandingkan dengan Kej 18:21a. Kata anEßm juga terdapat dalam terjemahan Latin Vulgata
yang tersebar umum, yang diterjemahkan oleh Hieronymus (345-420) dari bahasa
Ibrani ke dalam bahasa Latin (dari 390-405 dibetlehem). Kata anEßm juga terdapat dalam Antiquitates (sejarah kuno bangsa
Yahudi), karangan Yosefus Flavius (38-100 Masehi).
[9] John
J. Owens, Analytical Key to the Old
testament Vol 4 (Michigan : Baker Book House, 1991)722
[11] Lynne Newell, Kitab
Daniel (Malang : Seminari Alkitab Asia Tenggara, 1990)163
[13] Lynne Newell, Kitab
Daniel (Malang : Seminari Alkitab Asia Tenggara, 1990)17-19
[14] Ibid, 19,20.
[15]
Timotius Subekti, Tafsir Daniel Nubuat Akhir Zaman (Yogyakarta : Yayasan ANDI,
1994)113.
[16]
Lynne Newell, Kitab Daniel (Malang : Seminari Alkitab Asia Tenggara, 1990) 162
[17] John
J. Owens, Analytical Key to the Old
testament Vol 4 (Michigan : Baker Book House, 1991)722
[18]
Timotius Subekti, Tafsir Daniel Nubuat Akhir Zaman (Yogyakarta : Yayasan ANDI,
1994)128.
[19] Lynne Newell, Kitab
Daniel (Malang : Seminari Alkitab Asia Tenggara, 1990)16
[21] John
J. Owens, Analytical Key to the Old
testament Vol 4 (Michigan : Baker Book House, 1991)722
[22]
Timotius Subekti, Tafsir Daniel Nubuat Akhir Zaman (Yogyakarta : Yayasan ANDI,
1994)129.
[23] Ibid, 130
[25]
Timotius Subekti, Tafsir Daniel Nubuat
Akhir Zaman (Yogyakarta : Yayasan ANDI, 1994)163, 164.
[26] Ibid, 131
[27] Ibid, 131,132
[28] Lynne Newell, Kitab
Daniel (Malang : Seminari Alkitab Asia Tenggara, 1990)147-148
[29] John
J. Owens, Analytical Key to the Old
testament Vol 4 (Michigan : Baker Book House, 1991)718.
[30] Ibid.
[31] Ibid.
[32] Ibid.
[34] Timotius
Subekti, Tafsir Daniel Nubuat Akhir Zaman
(Yogyakarta : Yayasan ANDI, 1994)126.
[35] Ibid, 127
No comments:
Post a Comment